Gangneung Tour: Haslla Art World & Pinocchio Museum

Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti event yang diselenggarakan oleh pemerintah kota Gangneung untuk merasakan korean culture dan jalan-jalan, acara ini sekaligus untuk mempromosikan kota Gangneung, secara pada 2018 bersama dengan kota Pyeongchang akan diselenggarakan international winter olympic.
International student dari Gangneung Wonju University dan Kwandong University diundang dalam event ini. Dari kampus, kami bersama-sama berangkat menuju Gangneung Cultural Art Centre menggunakan bus. Setibanya disana, kami diberikan cocard satu-satu yang berisikan identitas kami, wow saya merasa bangga ada bendera Indonesia di cocard saya :3

bendera merah putih, kampus tempat saya belajar dan nama lengkap saya dalam huruf hangeul ^_^



Setelah menonton video tentang Gangneung dan mendengarkan sambutan dari representatif pemkot Gangneung, kami pun disuguhi sebuah art performance tentang seorang pria yang jatuh cinta pada seorang wanita namun di tengah jalan cerita, perempuan tersebut digoda oleh beberapa lelaki hidung belang, alur cerita berikutnya sedikit susah saya pahami karena penampilan ini hanya menggunakan musik dan gerakan tubuh saja, hehehe 😛 
ohya, yang menakjubkan sekaligus mengagetkan, semua pemain tarian ini perempuan loh, saya mengetahuinya setelah performance selesai ketika semua pemain keluar menuju panggung dan membuka topeng mereka.

tokoh lelaki dan wanita yang ternyata semuanya diperankan oleh wanita



Setelah itu kami mengikuti kelas Samul Nori yang dipandu oleh seorang seonsengnim, Samul Nori adalah alat musik traditional Korea Selatan semacam perkusi, dalam memainkan alat musik ini ada aturan-aturan seperti irama ketukan serta kekuatan pukulan kita loh jadi ga bisa sembarangan, kalau sembarangan nanti bunyinya annoying banget 😀






Selesai bermain alat musik, kami menuju ke ruangan lainnya untuk melihat bagaimana upacara minum teh ala Korea.


beginilah tata letak cangkir sebelum minum teh


kalau ini penyajian teh hijau beserta snack beras korea yang bernama 한과, rasanya sedikit manis dengan tekstur puffy ^_^


si ahjumma memperagakan upacara minum teh dengan berbagai aturannya seperti cara memegang teh, mengelap cangkir, cara duduk, dll.




Menikmati upacara minum teh merupakan acara terakhir kami di Gangneung Cultural Art Centre. Pukul 2 siang, which is waktunya makan siang, kami meninggalkan tempat tersebut untuk menuju ke sebuah restoran.



food, food, and food 😀




Setelah perut kenyang, kami menuju ke Haslla Art World & Pinocchio Museum, perjalanan dari restoran menuju Museum memakan waktu sekitar 45 menit. ini website Haslla Art World yang sekaligus menyediakan tempat menginap berupa hotel -> CLICK


Sebelum masuk ke museum, kami melakukan tour keliling perbukitan di sekitar museum…


giant statue outside the museum


no, that’s not a real man trying to commit suicide, it’s just a statue ^_^


taking a stroll on the hills, and no that’s also not a man in disguise haha….it is made by stone or plant i suppose?



wohooo, the view from above the hill…



HELP! INSECT ATTACK!!! just kidding, those giant insects are just decoration kkk~



pervert Mariska




After finished climbing and go down again from the hill, finally we are entering Pinocchio museum. The entrance fee is around 8.000won, relatively cheap considering that the place is very amazing.




Now preparing to enter the painting room….





this giant croco is made from needles, jadi jarum kecil-kecil gitu dibentuk jadi buaya, hiii…






Now I’m going to go down to enter the Pinocchio room!!











I dunno but why the female pinocchio on my right side looks like Olive from Popeye, hahaha 😀




And that’s it the one day tour around Gangneung, saya jadi lebih sadar karena merasakan sendiri bahwa pemerintah Korea Selatan ini sangat mengapresiasi budaya pop culture dan budaya traditional mereka juga tentunya. 
Museum dan pagelaran seni disajikan dengan sangat menarik. On the next post, saya akan menceritakan tentang perjalanan saya ke sebuah museum yang lain di Korea Selatan.
Btw, apakah Pemerintah Indonesia sudah lebih concern dengan dunia art? 
Lalu kenapa anak muda Indonesia lebih suka nongkrong di mall dan eksis di coffee shop franchise America daripada mengunjungi pameran art atau pergi ke museum lokal yah? ^_^

Leave a Comment

This error message is only visible to WordPress admins

Error: No connected account.

Please go to the Instagram Feed settings page to connect an account.