Perkenalkan, ini Cèline. Baru berusia 2,5 bulan dan merupakan ras himalayan.
Sebenarnya sudah lama sekali saya ingin adopsi kucing, tak terkira banyaknya akun kucing baik akun persona maupun akun informasi kucing yang saya follow di IG dan twitter.
Selama ini, alasan yang membuat saya enggan memelihara kucing antara lain karena takut kotor, takut penyakit, dan takut gagal memeliharanya.
Long story short, kemarin Sabtu saya memutuskan untuk adopsi kucing. Saya jatuh hati dengan si kecil putih yang memiliki mata sayu ini. Setelah pertimbangan cukup lama hampir 2 jam, akhirnya saya berkomitmen untuk mengadopsinya.
Tentu saja mengadopsi hewan peliharaan tak sembarangan. Kita harus commit untuk merawatnya seperti memberikan kasih sayang yang unconditional, mengajaknya bermain, membersihkan badan dan tempat tinggalnya, menciptakan suasana rumah yang nyaman bagi dia, rajin kontrol ke dokter hewan, dll.
Sudah terhitung hari ke-3 sejak saya mengadopsi kucing, ternyata perasaan jijik / takut kotor itu seketika hilang di moment saya berkomitmen untuk mengadopsi kucing. Selain perasaan jijik yang seketika hilang, rasa peduli itu juga muncul dengan sendirinya, misalnya saya tidak tenang jika belum memastikan seluruh pintu rumah tertutup rapat karena takut Cèline kabur, atau memastikan tidak ada tetesan air di lantai agar badan Cèline tidak basah dan berjamur, dsb. Yang jelas, sekarang saya sudah resmi jadi #bucing alias budak kucing.
Kini, saya tak sabar untuk melihat tumbuh kembangnya, layaknya seorang anak, seperti memastikan dia makan dengan baik agar berat badan naik, memantau periode dan tekstur (?) pup-nya, dan menjaga tetap lincah.