Pagi tadi ketika bangun, saya tiba-tiba memiliki pemikiran bahwa diri kita, itu terbentuk dari kita di masa lalu, masa kini, dan masa depan. Tentu, saya rasa ini bukan pemikiran yang baru, mungkin ini timbul dari apa yang pernah saya baca, lihat, dan dengar dari berbagai sumber.
Kemudian saya coba untuk mengilustrasikannya menjadi gambar di atas…
Sebenarnya, diri kita di masa kini itu di-drive oleh 3 periode:
Masa lalu: melalui pengalaman yang kita dapat di masa lalu, kita memiliki suatu pembelajaran hidup, entah itu sebuah cita-cita yang telah menuntun kita mencapai tujuan saat ini atau sekarang kita masih dalam proses menggapai cita-cita tersebut, kenangan-kenangan baik yang menjadi teladan kita dalam menjalani hidup, rasa kecewa dan trauma yang kemudian membentuk kita menjadi pribadi yang saat ini.
Masa kini: di masa kini, selain pengaruh pengalaman di masa lalu, diri kita juga dipengaruhi oleh situasi saat ini, mungkin kondisi hidup yang sedang tidak stabil membuat kita memandang hidup lebih keras atau justru lebih bijak dan dewasa….mungkin juga kondisi sekarang yang sedang di puncak (entah dalam karir, percintaan, dan sebagainya) membuat kita memandang hidup penuh berkah. Diri kita di masa kini juga dipengaruhi oleh aspirasi kita di masa depan, jika kita memiliki aspirasi dan target yang jelas misalnya tentu saat ini kita akan mengupayakan hal-hal untuk mencapai aspirasi tersebut, sebaliknya jika pandangan kita akan masa depan kabur…maka diri kita saat ini tidak berproses menjadi sosok yang kita inginkan di masa depan.
Masa depan: seperti yang terlihat di gambar atas bahwa sosok manusia di masa depan masih kabur, karena kita tidak punya daya untuk mengendalikan masa depan. Sosok masa depan itu selain dipengaruhi oleh aspirasi diri kita di masa kini (termasuk diri masa kini yang tidak punya aspirasi) juga dipengaruhi oleh kuasa Tuhan akan membawa kita kemana.
Begitulah pemikiran pagi ini yang timbul tiba-tiba, karena saya tidak memiliki latar belakang di bidang filsafat dan psikologi, bisa saja ada kekeliruan dalam pemikiran ini, mohon maklum.
terima kasih telah membaca sampai akhir 🙂